PENDAHULUAN
Latar Belakang
Basis data
terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
tempat berkumpul, markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti kaset ( lagu, penyanyi, pencipta dan
lain-lain ) atau kendaraan (mobil, motor, bus, dan lain-lain). Basis data dan
lemari kaset memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan,
kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan suatu objek.
Pengaturan yang
dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual di mana
pengaturan tersebut dapat diaplikasikan dalam ke dalam suatu data abstrak yang
berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan didalam suatu basis data
atau tempat penyimpanan data tau file. Sehingga perbedaannya ada pada media
penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan
kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan ini akan
mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode / cara yang digunakan
dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan.
Sebuah basis data
dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga
sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Pengertian
Sistem Basis Data
SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan dan
pengelolaan record-record
dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan
atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan, sehingga mampu
menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai
untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Komponen Utama
Sistem Basis Data
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
3. Basis Data (Database)
4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Bisnis Data
(DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)[2]
Komponen Utama Database
Untuk membuat
suatu database kalian harus mengetahui komponen-komponen apa saja yang
diperlukan dalam membuat database.
Untuk itu saya akan memberitahu komponen-komponen dasar apa
saja yang dibutuhkan dalam membuat database.
Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat keras
yang dibuthkan dalam pengolaan database berupa komputer beserta kelengkapannya
seperti monitor, memory, keyboard, mouse dan lain-lain.
Data
Komponen yang akan
diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan
pengambilan keputusan.
Perangkat Lunak ( Sotware )
Aplikasi yang
digunakan untuk mengelola database misalnya Visual Basic.
Pengguna ( User )
Pengguna atau user
ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Database Manager
Modul program menyediakan antar muka ( Interves ) antara
penyimpanan data tingkat rendah dalam databasedengan program aplikasi dan query
yang diajukan system database.
2. Database
administrator ( DBA )
Orang yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrol
terhadap seluruh system baik data maupun program yang mengakses data.
3. Database User
Pemakai database berdasarkan cara berinteraksi terhadap
system.
database user ini juga dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
* Programer
Aplikasi
Seorang prefesional computer
yang berinteraksi terhadap system Database dengan penulis program dan
menggunakan Data Manipulation Language ( DML ) yang dibuat bahasa pemrograman
seperti , bahasa c, pascal cobol, dll. Program – program yang dibuatnya disebut
dengan program aplikasi.
* User Mahir
Pemakai yang berinteraksi
terhadap system database menggunakan fasilitas query yang telah
disediakan oleh DBMS dan telah mahir
mengggunakannya.
* User Umum
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system
database tanpa menulis program dan query, tetapi hanya menjalankan program-
program aplikasi yang dibuat oleh Programer Aplikasi.
* User Khusus
Pemakai yang menulis aplikasi data secara traditional,
tetapi untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi Artificial Intelegen,
system pakar, pengolahan dll.
Tingkatan
Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC
Ada 3 tingkat dalam
arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap
basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
Tingkatan arsitektur
basis data,yaitu :
Tingkat Eksternal (External Level)
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Tingkat Internal (Internal Level)
Contoh : sebuah file Pegawai yang akan didefinisikan
Tingkat Eksternal (External Level)
Cobol
01 PEG_REC.
02 PEG_NO
PIC X(6).
02 DEPT_NO
PIC X(4).
02 GAJI PIC
9(6).
Tingkat Konseptual (Conceptual Level)
PEGAWAI
NOMOR_PEGAWAI CHARACTER 6
NOMOR_DEPT CHARACTER 4
GAJI NUMERIC 6
Tingkat Internal
(Internal Level)
FILE_PEGAWAI LENGTH
= 22
PREFIX TYPE =
BYTE (6), OFFSET = 0
EMP# TYPE =
BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT# TYPE =
BYTE (4), OFFSET = 12
PAY TYPE =
FULLWORD, OFFSET = 16
Data Independence
Tujuan utama dari 3
tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang
berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak
mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Ada 2 jenis data independence, yaitu
1. Physical Data Independence
2. Logical Data Independence
Prinsip Data
independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan
sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam
organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat
memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi
yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi .
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi
keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan
pengguna.
Bahasa Dalam DBMS
DBMS (Database
Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua
kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan
pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing
pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat
bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language
adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam
penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol,
PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang
dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language,
yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML,yaitu :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
Programmer
aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language)
yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal
menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang
dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL
dan DML yang tersedia dalam DBMS.
Model Data
Model data adalah
kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data
dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data
untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan
konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model Data Berbasis Objek
Model data
berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
-
entity-relationship
- semantic
- functional
-
object-oriented
2. Model Data Berbasis Record
Pada model data
berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang
tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data
berbasis record yaitu :
- Model data
relasional (relational)
- Model data
hierarkhi (hierarchical)
- Model data jaringan (network)
Model data jaringan
dikenal sebagai STRUKTUR PLEX .
Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database
management system adalah :
1. Penyimpanan,
pengambilan dan perubahan data
2. Katalog yang dapat
diakses pemakai
3. Mendukung
Transaksi
4. Melayani kontrol
concurrency
5. Melayani recovery
6. Melayani
autorisasi
7. Mendukung
komunikasi data
8. Melayani integrity
9. Melayani data
independence
10. Melayani utility
Komponen DBMS
Penjelasan
1. Query Processsor
Komponen yang
merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager .
2. Database Manager
Database manager
menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan
apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM
memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan .
3. File Manager
Memanipulasi
penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML Preprocessor
Modul yang merubah
perintah DML embedded ke dalam Program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang
memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
Merubah perintah
DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
6. Dictionary
Manager
Mengatur akses dan
memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang
lain.
Komponen Software
Utama Database Manager
Komponen software utama database manager adalah :
1. Authorization Control
Modul yang
memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi .
2. Command Processor
Memeriksa apakah
pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi .
3. Integrity Checker
Untuk semua operasi
yang merubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta
memerlukan batasan integritas.
4. Query Optimizer
Modul ini menentukan
strategi yang optimal untuk eksekusi query.
5. Transaction Manager
Modul ini
mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi
6. Scheduler
Modul ini
bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data
sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain.
7. Recovery Manager
Modul ini menjamin
basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan.
8. Buffer Manager
Modul ini
bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary
storage, seperti disk dan tape.
Arsitektur DBMS
Multi User
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer
dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
File-Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi
dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file
dari file server jika diperlukan.
Kerugian arsitektur file-server adalah :
Terdapat lalulintas jaringan yang besar.
Masing-masing
workstation membutuhkan copy DBMS .
Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi
lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan .
Client Server
Untuk mengatasi
kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur
client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi
dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang
membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada
kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara
ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada
sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
Memungkinkan akses basis data yang besar
Menaikkan kinerja
Jika client dan
server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat
memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server
jika hanya memproses basis data.
Biaya untuk hardware
dapat dikurangi
Hanya server yang
membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur
basis data
Biaya komunikasi
berkurang
Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan
mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati
jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
Meningkatkan
kekonsistenan
Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga
batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program
mengerjakan pemeriksaan sendiri
Map ke arsitektur
open-system dengan sangat alami
Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan
fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system tersebut akan
menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara, sehingga
data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara
fisik.
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam
memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga
menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.Sebuah
DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan
dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk
memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data
yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara
fisik.
Data Dictionary
Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang
menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan
metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data
dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang.
Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary
menyimpan :
• Nama-nama pemakai
yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS
• Nama-nama data
item yang ada dalam basis data
• Data item yang
dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read
Sedangkan untuk
memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan :
• Nama-nama data
item dalam basis data
• Jenis dan ukuran
data item
• Batasan untuk
masing-masing data item
Sistem data
dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu
konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis dikerjakan oleh
sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan basis data
yang dilakukan oleh pemakai.
Keuntungan
Perangkat Lunak Basis Data
Keuntungan mengelola dokumen dengan perangkat lunak basis
data, yaitu:
Integrasi
Dengan perangkat lunak basis data, data tidak disimpan di
dokumen yang berbeda. Istilahnya, terintegrasi. Sehingga, alamat anda hanya
perlu dicatat satu kali, dan semua kantor administrasi bisa mengakses informasi
yang sama.
Integritas Data Meningkat
Integritas data berarti data itu akurat, konsisten, dan
terbaru. Dalam perangkat lunak basis data, berkurangnya pengulangan data
berarti meningkatkan kesempatan integritas data karena semua perubahan hanya
dilakukan di satu tempat. Selain itu, banyak perangkat lunak basis data
menyediakan sistem cek bawaan yang membantu memastikan akurasi data yang
dimasukkan. Ungkapan "garbage in, garbage out" (disingkat GIGO)
menunjukkan bahwa sebuah basis data dengan data yang tidak benar tidak akan
bisa menghasilkan informasi yang benar.
Keamanan Data Meningkat
Meskipun berbagai departemen bisa berbagi pakai data, namun
akses ke informasi bisa dibatasi hanya untuk pengguna tertentu. Hanya dengan
menggunakan password maka informasi finansial, medis, dan nilai mahasiswa dalam
basis data sebuah universitas tersedia hanya bagi mereka yang memiliki hak
untuk mengetahuinya.
Kemudahan Memelihara Data
Perangkat lunak basis data menawarkan prosedur standar untuk
menambahkan, mengedit, dan menghapus rekaman, juga untuk memvalidasi
pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang tepat sudah dimasukkan dengan
benar dan lengkap ke dalam masing-masing jenis field. Pelayanan backup data
membantu memastikan tersedianya data jika terjadi kegagalan sistem primer.
KESIMPULAN
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di
perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan
batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah
satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam
menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
• Penyusunan
basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan
diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database
Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan
(query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau
penggantian (update) data, serta pembuatan report data.
Tujuan utama DBMS
adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem
menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi
data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan
adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat
digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur
data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar
data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari
pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
Menyediakan
penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa
yang akan datang.
Kemudahan pemasukan
data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang
diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki
terhadap data yang ditangani.
Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu
up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap
sistem.
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Daftar Pustaka
Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems
: A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition,
Addison Wesley, 2001.
Korth, H.; Database System Concept, 4th edition, Mc Graw
Hill, New York, 1991.
http://fardian.mhs.uksw.edu/2013/01/pengertian-sistem-basis-data-database.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_basis_data