Definisi
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari
tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun
1995 sampai 2000.
Kegunaan
Indikator tingkat pertumbuhan
penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau
negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan
datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang
sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah
pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan
cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang
akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
Faktor Pertumbuhan
Penduduk
Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu tentu saja
pernah melihat macam-macamperistiwa di masyarakat. Ada yang lahir dan ada orang
yang meninggal dunia.Ada pula orang yang datang menetap dan ada yang pindah ke
tempat lain.Semua peristiwa itu berpengaruh terhadap jumlah penduduk.Secara
umum faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk ada 3 yaitu :kelahiran,
kematian dan migrasi (perpindahan penduduk)
Jenis Pertumbuhan
Penduduk
Kamu sudah mengetahui beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk, seperti yang dijelaskan di atas bukan
? Dari faktor-faktortersebut, Kamu dapat pula mengetahui jenis pertumbuhan
penduduk. Kelahirandan kematian merupakan peristiwa alamiah. Perpindahan
penduduk (migrasi)merupakan peristiwa sosial yang juga dapat mempengaruhi
terjadinyaperubahan jumlah penduduk di suatu tempat. Karena manusia bersifat
dinamis.Artinya selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan
hal itumaka pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua, yaitu : Pertumbuhan
penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhioleh faktor
kelahiran dan kematian.
Pertumbuhan penduduk total, yaitu
pertumbuhan penduduk yang dipengaruhioleh faktor kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk (migrasi)
Cara menghitung
pertumbuhan penduduk
Dengan menggunakan rumus dibawah ini, Kita
dapat menghitungpertumbuhan penduduk. Baik pertumbuhan alami, maupun
pertumbuhanpenduduk total :
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami :
P = L - M
P = Pertumbuhan penduduk
alami
L = Jumlah bayi yang
lahir
M = Jumlah orang yang
meninggal
Sedangkan pertumbuhan penduduk total dapat dihitung
denganmempergunakan rumus :
Pt = (L – M) + (I – E)
Pt = Pertumbuhan
penduduk total
L = Jumlah bayi yang
lahir
M = Jumlah orang yang
meninggal
I = Jumlah orang yang
Imigrasi (penduduk yang datang)
E = Jumlah orang yang
Emigrasi (penduduk yang pergi)
Dengan kedua rumus itu.
Kita dapat menghitung berapa jumlah pertumbuhanpenduduk suatu daerah.
Contoh : Di daerah A
pada tahun 1990 jumlah penduduknya 12.435 jiwa.Selama satu tahun terdapat
kelahiran bayi 1.245 jiwa. Yang meninggal dunia850 jiwa. Penduduk yang datang
dan menetap sebanyak 500 orang, sedangkanpenduduk yang pergi dan menetap di
daerah lain sebanyak 275 orang.Maka pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan
penduduk totalnya dapatdihitung sebagai berikut :
Pertumbuhan penduduk
alami
P = L – M
P = 1.245 jiwa – 850
jiwa = 395 jiwa
Pertumbuhan penduduk
total
Pt = (L – M) + (I – E) = (1.245 – 850) +
(500-275)
Pt = 395 + 225 = 620
jiwa
Jumlah penduduk di
daerah A pada tahun 1990 = 12.435 jiwa + 620 jiwa =13.055 jiwa.
Nilai
pertumbuhan penduduk
Dalam demografi
dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP)
adalah nilai
kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering
diartikan sebagai persentase jumlah
individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam
rumus:
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk
adalah rasio, bukan nilai.
Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi
ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin
penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu
piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada
sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki
ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di
bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan
perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan
angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk
piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya
hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan
usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta
(lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan
tingginya risiko kematian.
Cara Menghitung Kepadatan Penduduk
Adapun
cara menghitung kepadatan penduduk yaitu dengan membagi jumlah penduduk suatu
wilayah dengan luas wilayahnya. Umumnya dalam penghitungan kepadatan penduduk,
luas wilayah dalam satuan Km². Untuk lebih jelasnya tentang rumus kepadatan
penduduk silahkan anda lihat rumus dibawah ini.
Meliputi pengertian : urbanisasi,
reurbanisasi, emigrasi, imigrasi, remigrasi, transmigrasi.
Semua orang yang mendiami wilayah
Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan
setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai
berikut :
a. Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa
b. Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa
c. Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa
d. Tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa
e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa
1. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa.
3. Emgrasi, yaitu perpindahan penduduk ke luar negeri.
4. Imigrasi, yaitu perpindahian penduduk dari luar negeri ke
dalamnegeri.
5. Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara
asal.
6. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau
kepulau lain dalam satu negara.
Untuk mengatasi kepadatan penduduk,
pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi
yang ada adalah :
1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya
ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat.
2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang
seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan
pertanian dan rumah.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan
dalam satu wilayah provinsi.
4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang
dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang
dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.
Cara Untuk mengatasi / Mengurangi
Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk
membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah
angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan
hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan
akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan
yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut
mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki
kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat
tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan
pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan
mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar