Latar Belakang
Salah satu contoh proses fermentasi
yaitu pada proses pembuatan wine. Wine dibuat dengan bioproses traditional dan
modern. Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur
yang difermentasi. Kali ini saya akan membahas tentang proses fermentasi yang terjadi.
Proses fermentasi
Fermentasi wine adalah proses
dimana juice anggur bersama-sama dengan bahan yang lain yang diubah secara
reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkanwine. Bahan untuk proses fermentasi
adalah gula ditambah khamir yang akanmenghasilkan alkohol dan CO2. CO2 akan
dilepaskan dari campuran wine menujuudara dan alkohol akan tetap tinggal di
fermentor. Jika semua gula buah sudah diubahmenjadi alkohol atau alkohol telan
mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi telahselesai atau dihentikan. Selama
fermentasi sering ditambahkan nitrogen dan mikronutrien guna mencegah produksi
gas H2S. Jika gas ini muncul akan menyebabkan bauyang tidak enak.
Selama fermentasi, cairan yang
dihasilkan disebut ³must´. Guna mencegahtumbuhnya bakteri pada must maka
dilakukan pengadukan. Must mulai bergelembung pada jam ke 8 ± 20. Tahap awal
proses fermentasi ini pada red wineadalah 5 ± 10 hari, white wine 10 ± 15 hari.
Setelah tahap awal ini dilanjutkan tahap kedua.
Dalam tahap kedua fermentasi, wine
dipindahkan ke fermentor yang tidak
boleh adanya oksigen masuk. Pada tahap ini akan dihasilkan alkohol dalam
kadar yang lebih tinggi. Tergantung dari bahan yang digunakan, wine dapat
berasa lebihmanis atau alkohol dan ini akan mempengaruhi pada harga di pasar.
Tahapan-tahapan proses pada pembuatan wine
1. Penghancuran dan Perlakuan Anggur
Sebelum Fermentasi
Proses pertamakali yang dilakukan adalah
menghancurkan anggur. Untuk wine putihkulit dari anggur dihilangkan, sedangkan
wine merah dihancurkan beserta kulitnya.Setelah itu dilakukan pendinginan pada
suhu 5 ± 100C dalam waktu 24± 48 jamdengan bantuan enzim pectinase untuk
menghancurkan material anggur. Pada fermentasi wine atau anggur juga dilakukan
penambahan SO2 kedalam jus/cairan buah anggur dengan tujuan untuk mencegah
browning selama penghancuran buah dan menghambat aktivitas khamir lain yang
tidak diinginkan.
2. Fermentasi Alkohol
Salah satu contoh proses respirasi anaerobik adalah
fermentasi alkohol dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
Jumlah energi yang dihasilkan pada fermentasi jauh lebih
sedikit daripada respirasi aerob.
Secara tradisional fermantasi
dari anggur dilakukan di dalam tangki kayu yang besar atau tangki beton, tetapi
kebanyakan wine modern sekarang menggunakan tangkistainless steel yang canggih
dengan fasilitas pengontrol suhu, alat pembersih danlainnya. Anggur putih
secara umum difermentasi pada suhu 10 ± 210C pada 7-14 hari atau lebih,
sedangkan Anggur merah difermentasi antara 3 ± 5 hari dengansuhu antara 24±
270C. Pada fermentasi ini yeast yang digunakan yaitu Saccharomycescerevisiae
yang diinokulasi dalam jus dengan populasi 106-107 cells/ml.
Menurut
Hotmaka and Ebner (1995) alcohol merupakan cairan yang mempunyai sifatfisik
sebagai berikut :
1.Berbentuk cair
2. Tidak berwarna
3.Volatile(mudah menguap)
4.Dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan
5.Mendidih pada suhu 790C
6.Membeku pada suhu -1170C
7.Mempunyai berat molekul46 g/mo/
Menurut Fardiaz (1989) fermentasi
alcohol meliputi dua tahapan, yaitu :1) Pemecahan rantai carbon melalui jalur
EMP (Embden Mayorhof Parnas)menghasilkan karbon teroksidasi yaitu asam
Piruvat.2) Asam viruvat akan dirubah menjadi produk akhir berupa alkoholPada
fermentasi alcohol bahan-bahan yang mengandung Monosakarida (glukosa)langsung
dapat difermentasi, akan tetapi Disakarida, Pati maupun KarbohidratKomplek
harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi komponen-komponen yang lebih
sederhana.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FERMENTASI WINE
Fermentasi alkohol/wine (anggur) dipengaruhi
oleh beberapa faktor,diantaranya:
a. Spesies sel khamir
Pemilihan mikroorganisme biasanya
didasarkan pada jenis karbohidrat yangdigunakan sebagai medium, sebagai contoh
untuk memproduksi alkohol dari pati dangula digunakan Sacharomyces cerevisiae
sedangkan untuk laktosa dari ³whey´menggunakan Candida pseudotropicalis.
Seleksi tersebut bertujuan agar didapatkanmikroorganisme yang mampu tumbuh
dengan cepat dan toleransi terhadapkonsentrasi yang tinggi, mampu mengahasilkan
alkohol dalam jumlah banyak dantahan terhadap alkohol tersebut (Soeharto,
1986).
b. Jumlah sel khamir
Inokulum yaitu kultur mikroba
yang diinokulasikan kedalam mediumfermentasi. Tipe dan kosentrasi
mikroorganisme yang diinokulasikan merupakan³critical factor´ yang mempengaruhi
(wood, 1998). Menurut Soeharto (1986), jumlah³starter´ optimum pada fermentasi
alkohol adalah 2-5% serta jumlah khamir yangharus tersedia dalam jumlah yang
cukup dengan jumlah sel berkisar 2-5 . 106 sel per ml.
c. Derajat keasaman(pH)
Derajat keasaman optimum untuk
pertumbuhan khamir yang digunakan padafermentasi etanol adalah 4,5 ± 5,5
(Prescott and Dunn, 2002). Sedangkan menurutDaulay dan Rahman (1992), pada
umumnya sel khamir dapat tumbuh danmemproduksi etanol secara efisien pada pH
3,5 ± 6,0.
d. Suhu
Khamir mempunyai kisaran toleransi tertentu
terhadap suhu untuk pembentukan selnya,
optimum untuk khamir adalah 25 ± 30oC serta khamir dapattumbuh secara efesien
pada suhu 28 ± 35oC. Peningkatan suhu sampai 40oC dapat mempertinggi kecepatan
awal produksi etanol, tetapi produktivitas fermentasi secara keseluruhan
menurun karena meningkatnya pengaruh penghambatan oleh etanol terhadap pertumbuhan
sel khamir (Daulay dan Rahman, 1992).
e. Oksigen
Selama fermentasi alkohol
berlangsung, diperlukan sedikit oksigen yaitusekitar 0,05-0,10 mmHg tekanan
oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk
biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang lebih tinggi
dapatmerangsang pertumbuhan sel khamir, sehingga produktivitasnya alkohol
menjadilebih rendah. Menurut Daulay dan Rahman (1992), persediaan oksigen yang
besar penting untuk kecepatan
perkembangbiakan sel khamir dan permulaan fermentasi,namun produksi alkohol
terbaik pada kondisi an aerob.
Kesimpulan
Dalam pembuatan wine proses yang
terjadi gula menjadi alkohol, namun demikian, dalam fermentasi, khamir selain
mengkonsumsi gula untuk tumbuhnya juga mengkonsumsi protein, dan unsur lain seperti
vitamin dan mineral. Oleh sebabitu semua unsur mengalami perubahan. yang
dikonsumsi akan berkurang sedang yangtambah adalah hasil metabolit. Vitamin C
dapat berkurang selain karena metabolisme juga karena oksidasi. sehingga sering
ditambahkan pada akhir proses.
Refrensi
fermentasi buat teknologi peternakan juga sip
BalasHapusBermain Game Online Terpercaya
BalasHapusS128agen.club