Sabtu, 24 November 2012

EKOLOGI : Pertumbuhan Penduduk


Definisi
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.

Kegunaan
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Faktor Pertumbuhan Penduduk
 Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu tentu saja pernah melihat macam-macamperistiwa di masyarakat. Ada yang lahir dan ada orang yang meninggal dunia.Ada pula orang yang datang menetap dan ada yang pindah ke tempat lain.Semua peristiwa itu berpengaruh terhadap jumlah penduduk.Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk ada 3 yaitu :kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk)

Jenis Pertumbuhan Penduduk
 Kamu sudah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk, seperti yang dijelaskan di atas bukan ? Dari faktor-faktortersebut, Kamu dapat pula mengetahui jenis pertumbuhan penduduk. Kelahirandan kematian merupakan peristiwa alamiah. Perpindahan penduduk (migrasi)merupakan peristiwa sosial yang juga dapat mempengaruhi terjadinyaperubahan jumlah penduduk di suatu tempat. Karena manusia bersifat dinamis.Artinya selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal itumaka pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua, yaitu : Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhioleh faktor kelahiran dan kematian.
Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhioleh faktor kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi)

Cara menghitung pertumbuhan penduduk
 Dengan menggunakan rumus dibawah ini, Kita dapat menghitungpertumbuhan penduduk. Baik pertumbuhan alami, maupun pertumbuhanpenduduk total :

Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami :
P = L - M
P = Pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah bayi yang lahir
M = Jumlah orang yang meninggal

Sedangkan pertumbuhan penduduk total dapat dihitung denganmempergunakan rumus :
Pt = (L – M) + (I – E)
 Pt = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah bayi yang lahir
M = Jumlah orang yang meninggal
I = Jumlah orang yang Imigrasi (penduduk yang datang)
E = Jumlah orang yang Emigrasi (penduduk yang pergi)

Dengan kedua rumus itu. Kita dapat menghitung berapa jumlah pertumbuhanpenduduk suatu daerah.
Contoh : Di daerah A pada tahun 1990 jumlah penduduknya 12.435 jiwa.Selama satu tahun terdapat kelahiran bayi 1.245 jiwa. Yang meninggal dunia850 jiwa. Penduduk yang datang dan menetap sebanyak 500 orang, sedangkanpenduduk yang pergi dan menetap di daerah lain sebanyak 275 orang.Maka pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk totalnya dapatdihitung sebagai berikut :
Pertumbuhan penduduk alami
P = L – M
P = 1.245 jiwa – 850 jiwa = 395 jiwa
Pertumbuhan penduduk total
 Pt = (L – M) + (I – E) = (1.245 – 850) + (500-275)
Pt = 395 + 225 = 620 jiwa
Jumlah penduduk di daerah A pada tahun 1990 = 12.435 jiwa + 620 jiwa =13.055 jiwa.

Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologinilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P=Poe^{kt} 
\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.

Piramida penduduk

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.

Cara Menghitung Kepadatan Penduduk
Adapun cara menghitung kepadatan penduduk yaitu dengan membagi jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayahnya. Umumnya dalam penghitungan kepadatan penduduk, luas wilayah dalam satuan Km². Untuk lebih jelasnya tentang rumus kepadatan penduduk silahkan anda lihat rumus dibawah ini.

Meliputi pengertian : urbanisasi, reurbanisasi, emigrasi, imigrasi, remigrasi, transmigrasi.
Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut :

a. Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa
b. Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa
c. Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa
d. Tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa
e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa

1. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa.
3. Emgrasi, yaitu perpindahan penduduk ke luar negeri.
4. Imigrasi, yaitu perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri.
5. Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal.
6. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.

Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :
1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat.
2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.

Cara Untuk mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.


Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.



Refrensi:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar